Rabu, 23 Maret 2011

STUDI TENTANG KEPERCAYAAN MASYARAKAT ISLAM TERHADAP MAKAM MBAH BUYUT DIDESA TERIK KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO

Pleh; Elie Uzlifatul Jannah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya makam adalah tempat untuk mengingat akan kematian, dimakam juga dianjurkan untuk berdo’a agar orang yang dimakamkan itu diampuni Tuhan. Sehingga ketika berada dimakam tidak dianjurkan hal-hal yang dilanggar agama, apalagi orang-orang yang dianggap keramat. Dalam kehidupan dan perkembangan umat manusia salah satu aspek yang sangat penting dalam mewujudkan kebahagiaan adalah keyakinan beragama karena dengan adanya agama dapat membentangi setiap manusia, dan akan tercipta suasana masyarakat yang damai, baik sebagai makhluk sosial maupun sebagai hamba Tuhan.
Menurut Isalm dalam kehidupan manusia didunia akan selalu dihadapkan pada dua pilihan antara mengikuti jalan yang diridhoi Allah dan jalan yang menyimpang dan diikuti Allah. Dalam menghadapi dua hal ini, manusia sering kabur untuk menentukan pilihannya karena kurangnya pengetahuan dan pehamaman terhadap agama sebagai jalan yang diridhoi Allah.
Sebagaimana telah diketahui, bahwa masyarakat yang ada diwilayah Indonesia dizaman dahulu telah mengenal kepercayaan-kepercayaan sebagai penunjang untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Keyakinan tersebutdapat berupa kepercayaan animisme dan dinamisme yng telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat kuno.
Walaupun demikian, karena beragamnya budaya, maka sampai sekarang Islam sebagai agama dan penganutnya sangat besar dimasyarakat, tetapi bentuk-bentuk budaya lama yang masih kuat seperti kepercayaan pada kekuatan gaib dan penghormatan pada leluhur, orang-orang penting dan sakti yang dianggap keramat banyak yang dikunjungi dan diziarahi.
Perkataan keramat berasal dari kata Akrama (paling mulia) yang berarti anugrah Tuhan, karena dekat dengan Tuhan
Sedangkan keramat itu sendiri mempunyai beberapa arti yaitu:
1.Suci (karena kesuciannya dapat mengadakan sesuatu yang ajaib, seperti menyembuhkan orang sakit, memberi berkat keselamatan dan sebagainya)
2. Tempat atau sesuatu yang suci (dapat mengadakan sesuatu yang ajaib) seperti kuburan orang suci.
3. Orang yang saleh
Perkataan keramat dalam pengertian diatas sudah umum diketahui dipakai di Indonesia terutama untuk orang-orang yang sudah wafat yang menurut sejarah pada waktu matinya banyak niat-niat orang yang diucapkan dengan menggunakan namanya, konon banyak terkabul dan berhasil. Dengan demikian, terdapatlah disana sini berupa kuburan orang keramat itu yang dikunjungi orang pada waktu tertentu, baik yang dianggap wali maupun biasa.
Seperti halnya makam mbah Buyut yang berada d idesa Terik Kec. Krian Kab. Sidoarjo yang dianggap keramat. Terbukti dengan semakin berkembangnya para pengunjung atau peziarah yang datang dari berbagai desa atau atau daerah yang jauh dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda, baik secara individu maupun rombongan.
Makam mbah Buyut ini tidak pernah sepi dari pengunjung, setiap hari selaluada penziarah yang datang, biasanya hari yang ramai dikunjungi adalah hari Kamis Kliwon Jum’at Legi dengan mengaji disamping kuburannya. Pada setiap tahun juga diadakan khoul yang selalu dilaksanakan pada bulan Raja, Jum’at wage pada saat inilah datang pengunjung dari berbagai daerah.
Selain itu, mbah Buyut digunakan masyarakat untuk minta berkah, dengan berbagai maksud dan tujuan agar hajatnya dikabulkan. Berangkat dari hal tersebut, untuk menghindari hal-ahal yang nantinya akan menjurus ke lembah kemusyrikan, maka peranan atau pentingnya aqidah Islam sangatlah menjadi dasar pokok kehidupan manusia, dengan landasan aqidah Islam sangatlah menjadi dasr pokok kehidupan manusia, dengan landasan aqidah Islam yang kuat maka fenomena-fenomena syirik akan terkikis habis.
Oleh karena itu, aqidah sangatlah penting dan hendaknya tertanam secara mantap dihati seorang muslim agar tidak lagi tercampuri dengan rasa keraguan, sehingga Islam yang mereka jalankan sesuai dengan petunjuk jalan yang lurus.
Dengan keberadaan makam mbah Buyut di desa Terik Kec. Krian Kab. Sdoarjo yang mayoritas pengunjungnya berasal dari luar desa atau dari berbagai daerah motivasi yang berbeda, positif maupun negatif, maka penulis tertarik sekali untuk mengadakan penelitiaan secara khusus dengan mengmbil judul “STUDI TENTANG KEPERCAYAAN MASYARAKAT ISLAM TERHADAP MAKAM MBAH BUYUT DI DESA TERIK KEC. KRIAN KAB. SIDOARJO.


B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keradaan makam mbah Buyut di desa Terik?
2. Apa yang mendorong penziarah mengunjungi makam mbah Buyut?
3. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap makam mbah Buyut?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui bagaimana keberadaan makam mba Buyut di desa Terik
b. Ingin mengetahui apa yang mendorong perziarah mengunjungi makam mbah Buyut
c. Ingin mengetahui tanggapan pengunjung terhadap makam mbah Buyut
2. Kegunaan Penelitian
Suatu penelitian akan lebih berguna apabila hasilnya mampu memberikan masukan bagi banyak pihak khususnya pihak-pihak yang terkait. Karena itu penelitian diharapkan dapat berguna baik dalam akademika ilmiah maupun sosial.
D. Tinjauan Umum Tentang Makna
1. Letak Makam Mbah Buyut
Sebagaimana dengan sebutan yang diperuntukkan bagi makam mbah Buyut yang menurut masyarakat bahwa jasad yang dikubur ini adalah waliyullah yang memilliki kehormatan.




KESIMPULAN


A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Masyarakat setempat meyakini bahwa makam mbah Buyut adalah bukan sekedar seperti makam-makam biasa, tapi mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang luar biasa, hal yang demikian inilah yang menyebabkan para pengunjung mengeramatkan (memuliakan) beliau dengan harapan akan memperoleh berkah dari kekaromahan beliau.
2. Motivasi para pengunjung dalam berziarah ke makam mbah Buyut berbeda-beda antara pengunjung yang satu dengan yang lainnya. Diantara mereka ada yang didorong oleh latar belakang ekonomi, keluarga, maupun golongan kejiwaan ( psikologis ) karena ingin mendapat ketenagan jiwa jelasnya, mereka ingin memperoleh perubahan nasib dari yang kurang baik dan menjadi yang lebih baik.
3. Masyarakat beranggapan bahwa makna mbah Buyut adalah tempat untuk konsultasi dengan yang dikubur, dan tempat untuk menyelesaikan suatu problem kehidupan. Dengan kata lain, makam mbah Buyut merupakan harapan untuk mendapatkan apa yang diinginkan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

Aceh, Abu Bakar. 1990. Pengantar Sejarah Sufi Dan Tasawwuf, Solo: Ramadhani.
Arikunto. Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, jakarta: Rineka Cipta.
Abdullah, M. Amin. 1985. Agama Dan Akal Fikiran, Jakarta: Rajawali.
Ahmadi, Abu. 1991. Perbandingan agama, Jakarta: PT Rineka Cipta.
As-Shiddieqy, Hasby. 1999. Sejarah Dan Ilmu Tauhid / Kalam, Semarang: PT Pustaka Rizqy Putra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar