Rabu, 23 Maret 2011

BERDAKWAH MELALUI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh
Risa Fitria*



Abstract :


Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan karakter dan kemampuan/skill yang berbeda-beda antara manusia satu dengan yang lain sehingga dalam perbedaan itu diharapkan dapat saling bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik untuk menghasilkan sesuatu yang bisa menguntungkan atau hubungan kerjasama dalam berkarya sehingga menghasilkan output yang bermanfaat. Tetapi dalam kerjasama juga diperlukan ikhtiar serta doa dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT bahwa semua yang kita dapatkan sesungguhnya hanya milik Allah SWT semata yang wajib kita syukuri dan kita manfaatkan dengan baik dengan selalu beribadah kepada-Nya dan mensyukuri segala nikmat karunia-Nya.
Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adalah proses dari serangakaian kegiatan yanag mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, kualitas keberagamaan masyarakat cendrung melemah, akibat perubahan nilai-nilai yang berkembang, nilai-nilai spiritual Islam tidak lagi menjadi rujukan baku bagia kehidupan solidaritas Islam dalam bermasyarakat, yang berhadapan dengan kecenderungan sikap individualistik yang mulai menggejala akibat kemajuan dunia usaha yang mengacu pada watak kompetitif. Dalam hal ini dakwah setidaknya ditempuh karena paling mendasar dan mendesak, dakwah dalam bentuk aksi-aksi nyata dan program-program yang langsung menyentuh kebutuhan.



Kata-Kata Kunci : SDM, Tindakan, Proses Dakwah















Pendahuluan
Hubungan antara manusia dengan agama merupakan hubungan totalitas, artinya bagaimanapun manusia tidak bisa dipisahkan dengan agama dalam kehidupannya. Karena agama akan menjadi petunjuk setiap langkah dalam menentukan keputusan dan kebijakan tatkala manusia dihadapkan pada berbagai persoalan hidupnya. Oleh karena itu agama merupakan sesuatu hal sosial yang utama yang harus diperhatikan sebagai sesuatu yang utuh agar dalam memahaminya tidak mengalami kesalahan pemahaman.
Pada dasarnya dakwah merupakan ajaran agama yang ditujukan sebagai rahmat untuk semua, yang membawa nilai-nilai positif, seperti rasa aman, tentram, sejuk. Kegiatan dakwah merupakan akumulasi dan upaya proses transformasi dan aktualisasi nila-nilai keimanan yang dilakukan seorang muslim atau suatu kelembagaan Islam dalam merealisasikan atau mewujudkan Islam sebagai ajaran, pandangan dan kebutuhan hidup dalam kehidupan personal dan kolektif
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama dalam pembangunan nasional. Berhasil tidaknya pembangunan tidak hanya ditentukan oleh faktor potensi sumber kekayaan alam yang tersedia, akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang berfungsi sebagai pelaksana atau pelaku pembangunan. Apalah artinya potensi sumber kekayaan alam apabila tidak dimanfaatkan secara optimal.
Bagi negara seperti negara Indonesia, sumber daya manusia masih menjadi permasalahan pokok. Kualitas sumber daya manusia yang rendah dan tidak produktif bukan lagi dipandang sebagai faktor pendorong utama pembangunan nasional, tetapi malah merupakan kendala yang harus dihadapi. Dengan demikian sumber daya manusia memiliki peran ganda yaitu sebagai faktor pendorong pembangunan dan sebagai sasaran dari pembangunan itu sendiri.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sumber daya manusia di Indonesia masih kalah bila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan negara maju lainnya. Melihat kenyataan ini maka pengembangan sumber daya manusia adalah salah satu jalan yang harus diupayakan. Salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadiwardoyo yang dikutip oleh Sidhunata bahwa manusia adalah makhluk yang perlu dan mampu berkembang, tidak hanya kuantitatif melainkan juga secara kualitatif. Agar berkembang, manusia membutuhkan pendidikan, karena kekhasan manusia terutama terletak pada adanya perasaan, akal, hatinurani dan kemampuan dirinya. Hal ini juga sesuai dengan yang tercantum pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) no 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3,yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” .
Selain pendidikan, faktor kesehatan juga sangat berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Sesuai dengan apa yang digariskan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diharapkan bahwa proses pengembangan ini dapat menghasilkan derajat kesehatan yang tinggi yang memungkinkan setiap orang hidup produktif, baik social maupun ekonomis. Karena pada dasarnya pembangunan nasional hanya dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat . Dengan demikian perlu sekali ditingkatkan kemampuan untuk hidup secara lebih sehat melalui upaya pengembangan sumberdaya manusia yang lebih padu.

Pengembangan Sumber Daya Manusia
Untuk mengetahui peningkatan kuantitas sumber daya manusia mudah dilakukan dengan melihat pada pertumbuhan penduduk. Tetapi tidak demikian halnya bila telah menyangkut kualitas sumberdaya manusianya. Sangat sulit untuk mengetahuinya secara langsung. Salah satu pendekatan yang dapat diketahui secara cepat adalah asumsi bahwa pendidikan dan latihan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh John W. Kendrick . Kendrick memperkirakan bahwa pada tahun 1969 jumlah sumberdaya manusuia ini hampir empat perlima dari jumlah barang modal yang tersedia. Sementara itu terlihat bahwa sumberdaya manusia ternyata telah tumbuh dengan cepat bila dibandingkan dengan sumberdaya modal. Selama periode 1929-1969 persediaan barang modal telah meningkat dengan 2,4 % per tahunnya, sedangkan sumberdaya manusia meningkat dengan 3,6 % per tahunnya. Pada tahun 1969 nilai dari sumberdaya manusia diperkirakan sebesar 3,89 milyar dollar AS, sedangkan nilai dari persediaan barang-barang modal berjumlah 5,01 milyar dollar AS.
Walaupun angka ini bisa dipertanyakan namun menjadi suatu kenyataan bahwa pertumbuhan sumberdaya manusia sebagai salah satu faktor produksi semakin penting artinya di samping pertumbuhan barang-barang modal itu sendiri. Oleh karenanya, melupakan peranan sumberdaya manusia ini sebagai penggerak pertumbuhan GNP sama dengan meremehkan salah satu bentuk investasi yang besar sumbangannya pada pembangunan nasional.
Selain hal di atas, tingkat kesehatan juga mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia. Meskipun demikian pengeluaran untuk pendidikan dan latihan kerja telah mencapai 80% dari jumlah seluruh pengeluaran untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia Didalam Pola Umum PELITA Keempat (1984-1989) yang berhubungan dengan kependudukan pada bagian yang membicarakan mengenai Arah dan Kebijakan Pembangunan secara umum, ditegaskan bahwa dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan memanfaatkan jumlah penduduk yang besar sebagai kekuatan pembangunan bangsa, maka perlu ditingkatkan usaha-usaha pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan potensi sumberdaya manusia dengan meningkatkan pembangunan di berbagai sektor antara lain :
- Dengan mengutamakan pembangunan yang meningkatkan perluasan lapangan kerja
- Meningkatkan pengadaan pangan dan mutu gizi
- Memperluas fasilitas
- Memperbaiki mutu pendidikan dan latihan kerja
- Serta meningkatkan pelayanan kesehatan
Dengan usaha-usaha tersebut diharapkan dapat tercipta manusia-manusia pembangunan yang tangguh berbudi luhur, cakap, trampil, percaya pada diri sendiri dan bersemangat.
Oleh karenanya jelas tujuan pengembangan sumberdaya manusia diarahkan untuk merubah sumberdaya manusia yang potensial tersebut menjadi tenaga kerja yang produktif. Hal ini disebakan kenyataan bahwa selama ini sering sumberdaya manusia ini masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Di dalam suatu masyarkat yang meiliki keterbatasan sumberdaya yang ada, kegiatan memilih berbagai alternatif yang ada tersebut harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Karena setiap pilihan pada dasarnya menimbulkan biaya yang tidak mungkin dielakkan. Dalam hubungan pengembangan sumberdaya manusia harus diperhitungkan dengan baik bhawa keputusan ini memiliki manfaat lebih atau paling tidak sam adengan bila dilakukan investasi di bidang sumberday lainnya. Pengembangan sumberdaya manusia dapat dilakukan melalui :
• Investasi di bidang pendidikan
Pendidikan adalah inventaris terbesar dalam pengembangan sumber daya manusia diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk merubah segala aspek kehidupan serta sebagai sarana yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Seperti yang diungkapkan Ki Hajar Dewantara yang dikutip oleh Idris dan L.Jamal, bahwa pendidikan adalah proses penanggulangan masalah-masalah serta penemuan dan peningkatan kualitas hidup pribadi serta masyarakat yang berlangsung seumur hidup.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi perkembangan manusia, kesejahteraan bangsa serta kemajuan sebuah negara. Dalam pelaksanaannya, pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui 3 (tiga) jalur, yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Sebagaimana yang dijelaskan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003 pasal 13 bahwa: “Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya”. Pendidikan pada dasarnya dapat dipandang sebagai investasi yang imbalannya baru dapat dinikmati beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan kemampuan dan keterampilan kerja. Peningkatan pendidikan mengarah pada peningkatan produktivitas kerja. Sedangkan peningkatan produktivitas ini akan tercermin di dalam imbalan yang diterima karyawan yang bersangkutan. Oleh karenanya, hubungan antar pendidikan dan produktivitas kerja juga akan tercermin dalam tingkat penghasilan.
Selain daripada pendidikan secara formal, latihan kerja baik yang diselenggarakan oleh pihak Pemerintah maupun perusahaan juga merupakan suatu cara peningkatan keterampilan seseorang dan pada kelanjutannya diharapkan dapat pula meningkatkan produktivitas.















Gambar I
Faktor (yang Mempengaruhi) Produktivitas
SUPRA SARANA
kebijakan pemerintah
hubungan industrial
manajemen

KARYAWAN
pendidikan pelatihan
etos kerja
motivasi kerja PENINGKATAN
sikap mental PRODUKTIVITAS
kondisi fisik

keselamatan kerja upah/gaji
kesehtan kerja jamsostek
saran produksi sekuriti
teknologi

LINGKUNGAN KERJA KESEJAHTERAAN PEGAWAI

SARANA PENUNJANG

• Peningkatan kesehatan
Sesuai dengan apa yang digariskan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diharapkan bahwa proses pengembangan ini dapat menghasilkan derajat kesehatan yang tinggi yang memungkinkan setiap orang hidup produktif, baik social maupun ekonomis. Karena pada dasarnya pembangunan nasional hanya dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat . Dengan demikian perlu sekali ditingkatkan kemampuan untuk hidup secara lebih sehat melalui upaya pengembangan sumberdaya manusia yang lebih padu.
Dalam hubungan dengan gizi dan kalori, data yang ada menunjukkan bahwa 56% dari penduduk, khususnya yang berada di pedesaan, pada tahun 1970 termasuk golongan rendah yaitu mereka yang dapat digolongkan kekurangan gizi dan kalori,. Pada tahun 1976 keadaannya membaik, menjadi hanya 51% dari penduduk. Tetapi secara absolut angka ini mengalami peningkatan dari 65 juta jiwa menjadi 68 juta jiwa. Sedangkan ukuran yang dipakai adalah 1.821 kalori per orang per hari . Manfaat pengembangan sumberdaya manusia baru dapat dinikmati bila sumberdaya manusia itu sendiri terbebas dari kungkungan kemiskinan yang sangat mempengaruhi derajat kesehatannya. Penelitian atas faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sumberdaya mnusia hendaknya diarahkan sesuai dengan garis-garis serta arah dalam gambar ini.

Gambar 2. Beberapa Pengaruh Dalam Pendapatan Seseorang



Metode Dakwah
Dakwah dapat diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi dan kelompoknya, serta alam lingkungan melalui proses dakwah, perubahan-perubahan itu dilandasi dengan amalan-amalan yang Islami. Dengan demikian proses dakwah merupakan rangkaian membimbing, mengarahkan, dan mengembangkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam kehidupan pribadi sebagai makhluk individual, sosial dan dalam hubungannya dengan alam sekitar dimana ia hidup, proses tersebut harus berada dalam tata Islami .
Efektivitas dakwah mempunyai dua strategi yang saling mempengaruhi keberhasilannya. Pertama, peningkatan kualitaskeberagamaan dengan berbagai cakupannya seperti di atas, dan kedua, sekalipun mendorong perubahan sosial, ini berarti memerlukan pendekatan partisipatif disamping pendekatan kebutuhan. Dakwah bukan lagi menggunakan pendekatan yang hanya direncanakan secarasepihak oleh pelaku dakwah dan bukan pula hanya pendekatan tradisional mengutamakan besarnya masa.
Untuk meletakkan pengembangan masyarakat atau pembangunan dalam dimensi agama, disamping memberi ajaran yang tertuang dalam bentuk Al-qur’an dan Hadits sebagai pedoman hidup, Allah menciptakan manusia terdiri dari lima komponen yaitu jasad, akal,perasaan, nafsu dan Ruh. Dari kemampuan yang diberikan oleh Allah di atas, manusia mempunyai tanggung jawab melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangannya secara stimulan.
Metode dan strategi pengembangan dakwah dalam bermasyarakat dangat diperlukan agar tujuan dakwah yang kita inginkan bisa tercapai atau sesuai dengan apa yang kita harapkan. Beberapa metode pengembangan dakwah antara lain :
- Metode dakwah bi al-amal (dalam hal ini melalui tadbir dan tahwir), yakni keterlibatan dai dalam pengentasan kemiskinan, pencarian solusi dari persoalan-persoalan yang sedang dihadapinya.
- Melalui program jarring pengaman sosial (JPS) yang lebih menyentuh persoalan kebutuhan primer dan berorentasi pada kesetiakawanan dan kepedulian sosial
- Melalui pemberdayaan fungsi institusi-institusi social dalam menangani problematika kehidupan masyarakat
- Membentuk atau melalui upayakerja sama dengan panti-panti rehabilitasi social, seperti panti jompo, panti anak yatim dan terlantar, program anak asuh, pembangunan rumah singgah yang amana dan nyaman bagi anak-anak jalanan, dsb

Dakwah Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut agama Islam manusia itu dituntut agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dirinya dan kualitas kehidupanya, dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Allah swt juga menuntut agar manusia mempersiapkan generasi penerus yang tangguh, jangan sampai memiliki kualitas yang rendah tanpa memiliki kreatifitas. Hal ini sesuai dengan firman Allah :

Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (Q S.An Nisa’: 9 ).
Kualitas diri manusia mencakup kualitas jasmaniah yang meliputi: makan,papan maupun sarana yang lain dan kualitas rokhaniah yang meliputi: kekuatan spiritual untuk melaksanakan ajaran agama, kecerdasan berpikir, kepekaan dan kepedulian terhadap lngkungan dan kecerdasan sebagai hamba Allah yang siap mengabdi dalam setiap saat.
Rasulullah bersabda yang artinya:
“Hak anak yang harus dipenuhi olah orang tuanya adalah mengajarkan menulis, berenang, melempar, memanah dan memberi rizki yang baik. (HR.Baihaqi)
Dalam diri manusia sebenarnya terdapat sumberdaya yang tangguh, bila mau memanfaatkan, dan mendayagunakanya semaksimal mungkin demi kesejahteraan, kebahagiaan dan kemakmuran umat manusia .Allah swt berfirman :

Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan .(QS. At-Taubah: 105)
Rizki dan kebahagiaan tidak datang begitu saja semua itu harus diusahakan, maka selayaknya Allah menjanjikan bahwa orang yang akan diberi kekuasaan dan kebahagiaan adalah orang beriman yang memanfaatkan potensi dengan mau berbuat dan berusaha.
Allah swt berfirman:

Artinya: Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.(Q S. An Nur : 55)
Sebagai umat Islam Indonesia seharusnya kita bisa berbangga diri karena memiliki sumberdaya manusia yang sangat banyak dengan beraneka ragam jenis profesi yang dimiliki. Jika masing masing konsekwen dan mau berbuat baik sesuai dengan profesi dan kemampuanya, para ulama bisa berfungsi sebagai pembimbing umat, penguasa sebagai pengayom dan pelindung umat, pengusaha berlaku jujur, pegawai berlaku disiplin dan mementingkan tuganya “sepi ing pramreh rame ing gawe”, politikus selalu jujur dalam bertindak demi nusa dan bangsa bukan untuk golongan dan partainya. Betapa akan indah ,damai dan sejahtera negara kita ini bila tidak ada lagi rasa saling iri , dengki dan rasa saling mencurigai tetapi yang adalah rasa kasih sayang yang melahirkan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan di dalam seluru haspek kehidupan bangsa ini.
Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju taklif (kedewasaan), baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban-sebagai seorang hamba (abd) dihadapan Khaliq-nya dan sebagai ‘pemelihara’ (khalifah) pada semesta. Karenanya, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapakan peserta didik (generasi penerus) dengan kemampuan dan keahlian (skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah masyarakat (lingkungan).
Setidaknya ada tiga alasan penyebab alasan manusia membutuhkan pendidikan sebagaiman diungkapkan Sansul Nizar, yaitu: pertama, terpelihara dan berlanjutnya nilai-nilai hidup dimasyarakat; Kedua, mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia seoptimal mungkin; dan ketiga, konvergensi kedua tuntutan diatas yang pengaplikasiannya lewat pendidikan.
Manfaat pengembangan sumberdaya manusia juga baru dapat dinikmati bila sumberdaya manusia itu sendiri terbebas dari kungkungan kemiskinan yang sangat mempengaruhi derajat kesehatannya. Karena pada dasarnya pembangunan nasional hanya dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Dengan demikian perlu sekali ditingkatkan kemampuan untuk hidup secara lebih sehat melalui upaya pengembangan sumberdaya manusia yang lebih padu.


KESIMPULAN
Masyarakat dalam kehidupan selalu mengalami perubahan dan perubahan itu tidak selalu lebih baik bahkan terjadi sebaliknya. Manusia akan mengalami krisis identitas dirinya sebagai makhluk yang mulia disisi Allah, karena itu dakwah juga mengalami perubahan sesuai dengan transformasi sosial yang berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dakwah dan pengembangan masyarakat melalui proses dari serangkaian kegiatan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan dakwah yang efektif harus mengacu pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas keislaman juga kualitas
Hidupnya dalam menumbuhkan etos kerja.
Dalam mengarahkan pandangan Islam pada realitas pembangunan yang sedanag berjalan pada masyarakat berkembang dakwah dapat dilakukan dengan contoh teladan. Hal ini berhubungan dengan kejiwaan manusia baik bagi da’i maupun sasaran dakwahnya. Karena keberhasilan dakwah tidak hanya dengan satu metode tetapi dengan pendekatan yang sesuai dengan sasaran dakwah dan tujuan dakwah. Melihat sasaran dakwah yang begitu luas sementara perkembangan tekhnologi begitu pesat dalam pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat maka menjalankan dakwah perlu menggunakan media yang sesuai dengan kelompok sasaran yaitu klasifikasinya secara psikologis yang ditinjau dari umur, status sosial, tingkat pendidikan dan kebutuhan kelompok sasaran itu sendiri.















DAFTAR PUSTAKA


Triptoherijanto, Prijono. Untaian Pengembangan Sumber Daya Manusia 1989. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mulyanto dan Hans Dieter Evers, ed. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. 1982. Jakarta: Yayasan Ilmu Sosial. Rajawali

Ndraha, Taliziduhu. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia. 1999. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bisri, Hasan WD. Filsafat Dakwah. 2009. Surabaya: Penerbit Dakwah Digital Press

Muhyiddin, Asep dan Agus Ahmad Safe’I. Metode Pengembangan Dakwah. 2002. Bandung : CV. Pustaka Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar